Indeks
Tulisan ini dibuat oleh Om Slamet KGB
Mencari trek baru untuk bersepeda memang tidak terlalu sulit, tetapi mendapatkan trek baru yang vulgar dan penuh tantangan dengan keindahan alamnya ini “BARU NENDANG”. Ide untuk nanjak Bromo memang spontan dan di iyakan oleh beberapa teman “Classic Cycling Community” yang merupakan sebuah jawaban bagi banyak pecinta sepeda di tanah air, sekaligus tantangan dan pembuktian bahwa kita mempunyai trek trek gunung yang tidak kalah dengan di Negara lain.
Acara ini dikemas sedemikian rupa untuk mendapatkan sebuah perjalanan bersepeda menjadi sangat berkesan; bagaimana tidak peserta di jamin akan mendapatkan kepuasan bersepeda di turunan panjang, night riding, beradventure menaklukan dinginnya udara yang menyengat dan tipisnya O2 di ketinggian 2.400 Dpl serta akan disuguhi atraksi alam yang luar biasa “sun rise” dan indahnya hamparan karpet rumput alam dan lautan pasir, belum lagi merasakan ber offroad dengan Trooper 4×4 menaklukan tanjakan tajam akan menambah sederet tantangan yang siap menunggu.
Gunung bromo yang terletak dalam empat wilayah, yakni : Kab-Lumajang, Kab-Probolinggo dan Kab-Malang. Gn.Bromo mempunyai ketinggian 2.377 meter diatas permukaan laut, yang merupakan gunung yang masih aktif dan jadi obyek wisata yang tersohor, udaranya brrrrr……rbbrrbrrrrr… tkkkikiktktkktk bikin menggigil kedinginan yang rasanya menusuk-nusuk tulang persendian.
Untuk masuk bromo kita di berikan 3 pilihan. Masuk dari Argo Puro, Jalur Tumpang dan Nongojajar. Kita tidak memilih jalur Nongko Jajar karena start nggowes sudah di hadapkan dengan tanjakan maut, tidak juga memilih kalur Argopuro karena rame kendaraan umum. Akhirnya dengan beberapa pertimbangan kita memilih Jalur Tumpang karena relative sepi dari kebisingan kuda besi.
Day-1
Rombongan berangakat dari Jakarta dengan Sriwijaya Air pada Kamis, 22 Mar 2012 jam. 12 siang menuju Malang. 2 mobil pick up dan 2 mobil penumpang sudah siap menunggu di Malang dan mengantar kami semua ke penginapan. Tak sabar untuk segera berwisata kulinar, kita semua langsung bongkar packing sepeda. Beberapa saat kemudian semua telah meluncur untuk hunting makanan ueeenak. Dari mulai es krim OEN, ayam goreng dan Rawon, setelah puas berkeliling di kota Malang kita semua kembali ke penginapan untuk berisitirahat.
Day-2
Perjalanan di awali dengan berkumpul Tepat pukul 06.15 rombongan yang berjumlah 22 orang breafing dan doa di pimpin oleh Pak Agustinus, baru kemudian meluncur kearah puncak bromo melalui Tumpang, Ngadas, jemplang. Jarak yang akan kami tempuh adalah 47 KM dengan ketinggian 2377 Dpl. 40 KM menanjak 7 KM turunan di akhir.
Menuju ke jarak 30 KM pertama pada ketinggian 1200 Dpl menuju Coban Pelangi semua rombongan masih menikmati bersepeda, all goweser masih rapat dalam 1 group di selingi dengan saling ledek antar peserta dan celotehan lucu dari peserta. Tak terasa waktu nggowes pun sudah 3 jam dan sampailah kita di perisitiratan pertama Coban Pelangi. kita berisitirat sejenak untuk mengisi BBM (Bahan bakar mancal). Di tempat inilah akhir menikmati jalan aspal yang yang halus untuk selanjutnya kita akan melintasi jalan beton bercampur batu dan pasir yang sudah rusak dan terus menanjak.
Setelah berisitirahat kita melanjutkan perjalanan yang tinggal 10 KM lagi menuju ketinggian 2377 Dpl. Dinginnya udara yang terus menyengat tidak membuat keringat ini membeku, tetap saja mengucur deras saat melintasi beratnya medan naik Perjalanan kali ini serasa sepi dari celotehan2 para peserta yang biasanya selalu menghiasi perjalanan di trek sebelumnya; inilah pertanda medan yang dilalui cukup menguras tenaga. Kombinasi gowes dan TTB serta tipisnya oksigen membuat waktu tempuh cukup lama (sekitar 4 jam) dengan jarak hanya 10 KM. Indahnya panorama yang di lalui mengoda iman para goweser untuk mengabadikan moment ini dengan bernarsis ria sambil beristirahat.
Saat sampai di puncak (akhir tanjakan di ketinggian 2377 Dpl) yang harus kami tempuh selama 8 jam kami semua terkaget-kaget akan hamparan karpet alam hijau membentang luas dengan indahnya; itulah SAVANA dengan pemandangan bukit teletubbies yang begitu indah, Saatnya memasuki single trek SAVANA berupa jalan menurun dengan jalan yang cukup rusak sekitar 7 KM menuju ketinggian 2.100 Dpl, trek tanah, rumput serta pasir dan kontur masih turun habis membuat semua peserta hari ini tersenyum bahagia. Mengitari SAVANA sejauh 3 km akhirnya rombongan memasuki lautan pasir dengan latar belakang Gunung Batok.Sejauh mata memandang yang ada hanya pasir” goes di lautan pasir susahhhh banget, tapi syukurlah dengan tekad membara saya bisa merasakan “Kebesaran Allah SWT” dengan lukisan alam yang tiada tanding yaitu alam pengunungan bromo.
Day-3
Setelah istirahat dengan nyaman semalaman walau suhu mencapai 15 drajat celcius, dipenginapan dapat selimut lumayan hangat dan di masih di tambah dengan sleeping bag bawaan dari rumah. Pagi pagi buta di depan penginapan sudah banyak suara mobil 4 x 4 (hardtop) dengan persneling-1 meraung-raung memecah keheninngan pagi sebagai pengganti ayam berkokok menuju pananjakan-2 untuk menikmati atraksi alam “sun rise” dimulai, langit yang sebelumnya hitam pekat membeku tiba-tiba memancarkan warna warni yang sangat indah di ufuk timur. Mulai jam 04.00 pagi atraksi alam ini sudah bisa dinikmati, sungguh menghangatkan tubuh ini ditengah kebekuan dingin yang masih belum saja pergi.
Pada jam 8.30 kita briefing dan berdoa sebelum mulai nggowes dan kita putuskan untuk pulang melalui rute yang berbeda yaitu rute Pananjakan – Kemiri – nongojajar – Malang. Kita semua bernarsisi ria dahulu di sekitar kawah bromo dan gunung batok sebelum lanjut menaiki tanjakan paling kejam di Jawa Timur yaitu “Dingklik” tanjakan ini hanya berjarak +/- 2 Km namun untuk bisa mencapai puncak butuh waktu sekitar 2 jam, Hmmm dari puncak ini bisa menyaksikan hamparan lautan pasir yang begitu indah
Sesampainya di akhir tanjakan maut ini kita bertemu dengan single trek berupa single trek menurun dengan diawali trek berpasir dan obstacle alami yangsangatsayang dilewatkan oleh downhiller seperti ane tentunya :ngakaks Setelah melewati semak dedaunan halus makatibalah di trek perbukitan dengan pemandangan yang menajubkan. Turunan demi turunan yang berjarak sekitar 40 KM dari 2300 Dpl menuju 400 Dpl kita lalui yang terkadang terlena & mengabaikan safety riding. Di trek turunan inilah ane yang mengawali hobby bersepada downhill sungguh menikmati trek dan obstacle yang alami perpaduan antara jalan tanah, jalan aspal rusak dan jalan aspal alus. Di trek inilah kita merasakan sensasi yang berbeda bersepada di atas awan. Hamparan awan yang begitu indah di bawah pedal sepeda yang lari kencang tanpa di gowes.
Keriangan selama 2 jam menyusuri turunan, akhirnya hampir pudar setelah melihat tanjakan maut terakhir sebelum memasuki kota Malang di sertai sinar Matahari yang begitu terik. Dengan sisa-sisa tenaga gowesan-demi gowesan kita kayuh. Setelah sekitar 1 jam menanjak akhirnya kita di hadapkan dengan turunan tajam dengan jalan aspal rusak parah sekitar 10 KM dan akhirnya kita sampai di jalan di kota Malang sekitar jam. 13.00. (night ride tanpa sepeda di malang sebelum balik Jakarta to be hide story)
Day - 4
Setelah menikmati jajanan Malang di pagi hari Cenil, nasi buk dan sedikit sarapan pagi, kita menuju airport dan untuk kembali ke Jakarta pada jam. 11.50.
Berakhirlah sudah acara Tour D Bromo kali ini. Nantikan Touring dari kami berikutnya.
Mencari trek baru untuk bersepeda memang tidak terlalu sulit, tetapi mendapatkan trek baru yang vulgar dan penuh tantangan dengan keindahan alamnya ini “BARU NENDANG”. Ide untuk nanjak Bromo memang spontan dan di iyakan oleh beberapa teman “Classic Cycling Community” yang merupakan sebuah jawaban bagi banyak pecinta sepeda di tanah air, sekaligus tantangan dan pembuktian bahwa kita mempunyai trek trek gunung yang tidak kalah dengan di Negara lain.
Acara ini dikemas sedemikian rupa untuk mendapatkan sebuah perjalanan bersepeda menjadi sangat berkesan; bagaimana tidak peserta di jamin akan mendapatkan kepuasan bersepeda di turunan panjang, night riding, beradventure menaklukan dinginnya udara yang menyengat dan tipisnya O2 di ketinggian 2.400 Dpl serta akan disuguhi atraksi alam yang luar biasa “sun rise” dan indahnya hamparan karpet rumput alam dan lautan pasir, belum lagi merasakan ber offroad dengan Trooper 4×4 menaklukan tanjakan tajam akan menambah sederet tantangan yang siap menunggu.
Gunung bromo yang terletak dalam empat wilayah, yakni : Kab-Lumajang, Kab-Probolinggo dan Kab-Malang. Gn.Bromo mempunyai ketinggian 2.377 meter diatas permukaan laut, yang merupakan gunung yang masih aktif dan jadi obyek wisata yang tersohor, udaranya brrrrr……rbbrrbrrrrr… tkkkikiktktkktk bikin menggigil kedinginan yang rasanya menusuk-nusuk tulang persendian.
Untuk masuk bromo kita di berikan 3 pilihan. Masuk dari Argo Puro, Jalur Tumpang dan Nongojajar. Kita tidak memilih jalur Nongko Jajar karena start nggowes sudah di hadapkan dengan tanjakan maut, tidak juga memilih kalur Argopuro karena rame kendaraan umum. Akhirnya dengan beberapa pertimbangan kita memilih Jalur Tumpang karena relative sepi dari kebisingan kuda besi.
Day-1
Rombongan berangakat dari Jakarta dengan Sriwijaya Air pada Kamis, 22 Mar 2012 jam. 12 siang menuju Malang. 2 mobil pick up dan 2 mobil penumpang sudah siap menunggu di Malang dan mengantar kami semua ke penginapan. Tak sabar untuk segera berwisata kulinar, kita semua langsung bongkar packing sepeda. Beberapa saat kemudian semua telah meluncur untuk hunting makanan ueeenak. Dari mulai es krim OEN, ayam goreng dan Rawon, setelah puas berkeliling di kota Malang kita semua kembali ke penginapan untuk berisitirahat.
Day-2
Perjalanan di awali dengan berkumpul Tepat pukul 06.15 rombongan yang berjumlah 22 orang breafing dan doa di pimpin oleh Pak Agustinus, baru kemudian meluncur kearah puncak bromo melalui Tumpang, Ngadas, jemplang. Jarak yang akan kami tempuh adalah 47 KM dengan ketinggian 2377 Dpl. 40 KM menanjak 7 KM turunan di akhir.
Menuju ke jarak 30 KM pertama pada ketinggian 1200 Dpl menuju Coban Pelangi semua rombongan masih menikmati bersepeda, all goweser masih rapat dalam 1 group di selingi dengan saling ledek antar peserta dan celotehan lucu dari peserta. Tak terasa waktu nggowes pun sudah 3 jam dan sampailah kita di perisitiratan pertama Coban Pelangi. kita berisitirat sejenak untuk mengisi BBM (Bahan bakar mancal). Di tempat inilah akhir menikmati jalan aspal yang yang halus untuk selanjutnya kita akan melintasi jalan beton bercampur batu dan pasir yang sudah rusak dan terus menanjak.
Setelah berisitirahat kita melanjutkan perjalanan yang tinggal 10 KM lagi menuju ketinggian 2377 Dpl. Dinginnya udara yang terus menyengat tidak membuat keringat ini membeku, tetap saja mengucur deras saat melintasi beratnya medan naik Perjalanan kali ini serasa sepi dari celotehan2 para peserta yang biasanya selalu menghiasi perjalanan di trek sebelumnya; inilah pertanda medan yang dilalui cukup menguras tenaga. Kombinasi gowes dan TTB serta tipisnya oksigen membuat waktu tempuh cukup lama (sekitar 4 jam) dengan jarak hanya 10 KM. Indahnya panorama yang di lalui mengoda iman para goweser untuk mengabadikan moment ini dengan bernarsis ria sambil beristirahat.
Saat sampai di puncak (akhir tanjakan di ketinggian 2377 Dpl) yang harus kami tempuh selama 8 jam kami semua terkaget-kaget akan hamparan karpet alam hijau membentang luas dengan indahnya; itulah SAVANA dengan pemandangan bukit teletubbies yang begitu indah, Saatnya memasuki single trek SAVANA berupa jalan menurun dengan jalan yang cukup rusak sekitar 7 KM menuju ketinggian 2.100 Dpl, trek tanah, rumput serta pasir dan kontur masih turun habis membuat semua peserta hari ini tersenyum bahagia. Mengitari SAVANA sejauh 3 km akhirnya rombongan memasuki lautan pasir dengan latar belakang Gunung Batok.Sejauh mata memandang yang ada hanya pasir” goes di lautan pasir susahhhh banget, tapi syukurlah dengan tekad membara saya bisa merasakan “Kebesaran Allah SWT” dengan lukisan alam yang tiada tanding yaitu alam pengunungan bromo.
Day-3
Setelah istirahat dengan nyaman semalaman walau suhu mencapai 15 drajat celcius, dipenginapan dapat selimut lumayan hangat dan di masih di tambah dengan sleeping bag bawaan dari rumah. Pagi pagi buta di depan penginapan sudah banyak suara mobil 4 x 4 (hardtop) dengan persneling-1 meraung-raung memecah keheninngan pagi sebagai pengganti ayam berkokok menuju pananjakan-2 untuk menikmati atraksi alam “sun rise” dimulai, langit yang sebelumnya hitam pekat membeku tiba-tiba memancarkan warna warni yang sangat indah di ufuk timur. Mulai jam 04.00 pagi atraksi alam ini sudah bisa dinikmati, sungguh menghangatkan tubuh ini ditengah kebekuan dingin yang masih belum saja pergi.
Pada jam 8.30 kita briefing dan berdoa sebelum mulai nggowes dan kita putuskan untuk pulang melalui rute yang berbeda yaitu rute Pananjakan – Kemiri – nongojajar – Malang. Kita semua bernarsisi ria dahulu di sekitar kawah bromo dan gunung batok sebelum lanjut menaiki tanjakan paling kejam di Jawa Timur yaitu “Dingklik” tanjakan ini hanya berjarak +/- 2 Km namun untuk bisa mencapai puncak butuh waktu sekitar 2 jam, Hmmm dari puncak ini bisa menyaksikan hamparan lautan pasir yang begitu indah
Sesampainya di akhir tanjakan maut ini kita bertemu dengan single trek berupa single trek menurun dengan diawali trek berpasir dan obstacle alami yangsangatsayang dilewatkan oleh downhiller seperti ane tentunya :ngakaks Setelah melewati semak dedaunan halus makatibalah di trek perbukitan dengan pemandangan yang menajubkan. Turunan demi turunan yang berjarak sekitar 40 KM dari 2300 Dpl menuju 400 Dpl kita lalui yang terkadang terlena & mengabaikan safety riding. Di trek turunan inilah ane yang mengawali hobby bersepada downhill sungguh menikmati trek dan obstacle yang alami perpaduan antara jalan tanah, jalan aspal rusak dan jalan aspal alus. Di trek inilah kita merasakan sensasi yang berbeda bersepada di atas awan. Hamparan awan yang begitu indah di bawah pedal sepeda yang lari kencang tanpa di gowes.
Keriangan selama 2 jam menyusuri turunan, akhirnya hampir pudar setelah melihat tanjakan maut terakhir sebelum memasuki kota Malang di sertai sinar Matahari yang begitu terik. Dengan sisa-sisa tenaga gowesan-demi gowesan kita kayuh. Setelah sekitar 1 jam menanjak akhirnya kita di hadapkan dengan turunan tajam dengan jalan aspal rusak parah sekitar 10 KM dan akhirnya kita sampai di jalan di kota Malang sekitar jam. 13.00. (night ride tanpa sepeda di malang sebelum balik Jakarta to be hide story)
Day - 4
Setelah menikmati jajanan Malang di pagi hari Cenil, nasi buk dan sedikit sarapan pagi, kita menuju airport dan untuk kembali ke Jakarta pada jam. 11.50.
Berakhirlah sudah acara Tour D Bromo kali ini. Nantikan Touring dari kami berikutnya.
